NAMA : MURNI
KELAS :02TPLP001
NIMM : 221011450519
PERTEMUAN
10
SISTEM E-COMMERCE DAN E-BUSINESS
1. Definisi E-Comerse
Merupakan cara perdagangan elektronik
meliputi aktifitas jual beri suatu barang atau penyebaran serta pemasaran
barang dan jasa lewat media elektronik. Electronic commerce, biasanya ditulis
sebagai E-commerce, adalah perdagangan produk atau jasa menggunakan jaringan
komputer, seperti internet.
Proses yang ada dalam Bisnis E-Commerce:
a.
Penjualan menggunakan website
b.
Pesanan dapat dilakukan secara langsung dan otomatis
mendapatkan tagihan.
c.
Akun pelanggan di Otomasi dengan aman (baik data kartu
kredit maupun debit).
d.
Penjual berpartisipasi secara langsung untuk
menyediakan barang di pasar online kepada konsumen.
e.
Penjualan dan Pembelian secara Business to Business.
f.
Data dikumpulkan dan digunakan untuk kontak, baik
melalui web maupun media sosial.
g.
Dapat melakukan pertukaran data elektronik (Business to
Business).
h.
Penggunaan e-mail dan newsletter untuk informasi
promosi kepada konsumen.
i.
Dalam memunculkan produk baru dan layanan baru produsen
terlibat dalam pre-retailnya.
j.
Teknis pembayaran dilakukan secara langsung dengan
bekerja sama dengan bank penyedia layanan transaksi elektronik.
k.
Tracking/Pelacakan pembelian barang atau jasa yang
dilakukan pelanggan.
Pretail (juga disebut sebagai
pre-retail, atau pre-Commerce) adalah sub-kategori dari E-commerce dan ritel
online untuk memperkenalkan produk baru, layanan, dan merek ke pasar dengan
pre-launching secara online, terkadang sebagai reservasi dalam jumlah terbatas
sebelum rilis, realisasi, atau ketersediaan komersial. Pretail mencakup
perdagangan pra-penjualan, pengecer pre-order, pasar inkubasi, dan komunitas
crowdfunding. Ekonomi Digital mengacu pada ekonomi yang (secara substansial)
didasarkan pada teknologi komputasi.
E-commerce dapat diartikan sebagai
pertukaran barang dan jasa yang biasa dilakukan oleh orang atau suatu
organisasi yang independen yang didukung oleh penggunaan sistem teknologi
informasi dan komunikasi yang kuat dan infrastruktur jaringan standar global
secara komprehensif. Pada prosesnya keamanan data dan privasi data serta
kepatuhan terhadap hukum dan kebijakan serta prosedur lainnya, tentu saja harus
dijamin.
Menurut Zwass (2014) menjelaskan
e-commerce berasal dari apa yang disebut 5-C-model. yaitu:
a.
Commerce
Persayaratan transaksi dan fasilitas transaksi tertentu
karena adanya kecocokan antara pemasok dan pelanggan dalam sebuah market place.
b.
Collaboration
Individu maupun perusahaan akan membentuk jaringan yang
cukup luas karena dihubungkan oleh Web. Dengan adanya web, maka kolaborasi
antara individu maupun perusahaan yang terlibat akan tecipta menembus ruang dan
waktu.
c.
Communication
Web yang berperan sebagai media interaktif, telah
melahirkan sebuah Multiplisitas.produk.media. Web telah menjadi sebuah media untuk
mengekspresikan diri.
d.
Connection
Jaringan atau networking digunakan untuk melakukan suatu
pemasaran produk maupun proses perdagangan dengan melibatkan internet sebagai
jaringan utama agar bisa mengakses platform-platform e-commerce.
e.
Computation
Infrastruktur daripada suatu jaringan atau networking
menjadi suatu utilitas untuk menjalankan proses jual beli melalui
e-commerce.
Munculnya E-commerce juga secara
signifikan menurunkan hambatan untuk masuk dalam penjualan berbagai jenis
barang; banyak pemilik kecil berbasis rumah dapat menggunakan internet untuk
menjual barang. Pemasok harus menutup toko mereka dan mengubah model bisnis
mereka ke model Ecommerce untuk tetap menguntungkan dalam bisnis.
Seringkali, pemasok kecil menggunakan
situs lelang online seperti eBay atau menjual melalui situs web perusahaan
besar, untuk memastikan bahwa mereka dilihat dan dikunjungi oleh calon
pelanggan.
2. Model Bisnis yang Berkaitan dengan
E-Commerce
Bisnis berbasis internet, dalam bab ini
kita daftar beberapa kegiatan bisnis yang khas, yang didasarkan pada internet.
E-commerce pelaku bekerja sama dengan perusahaan tersebut dan menggunakannya
sebagai penyedia layanan tertentu.
a.
Access Provider
Access Provider berfungsi untuk
memastikan pengguna ecommerce bisa akses (teknis) atau tersambung ke internet.
Kita.harus berpikir bahwa agar kita dapat
mengakses internet aka seseorang harus membayar penyedia akses.
b.
Search Engine
Pada proses e-commerce menggunakan
search engine yang merupakan perangkat lunak dan sudah pasti harus terkoneksi
dengan internet terlebih dahulu agar bisa digunakan. Hal tersebut merupakan
langkah pembuka untuk memulai suatu kegiatan yang menggunakan internet jika seseorang
mencari peluang bisnis. Yellow pages merupakan jenis bisnis tradisional dan
serupa. Pada yellow pages perusahaan yang terdaftar akan dikelompokkan menurut
lokasi serta cabangnya.
c.
Online Shop
Online shop merupakan situs jual beli
online. Pada situs tersebut pembeli dapat membeli barang keperluannya secara
online tanpa harus bertemu langsung dengan penjual.
d.
Content Provider (Penyedia Konten)
Content Provider dapat juga disebut
sebagai pedagang informasi yang menawarkan konten secara digital seperti
informasi, musik, dokumen, berita.
e.
Online Marketplace / Electronic Mall
Sebuah pasar online adalah sebuah situs
web, di mana pemasok dan calon pelanggan dapat datang bersama-sama seperti di
pasar nyata di sebuah kota kecil. Sebuah E-Mall adalah seperangkat toko online,
yang dapat ditemukan di satu situs web.
f.
Virtual Community (Komunitas Virtual)
Sebuah komunitas virtual adalah
platform untuk komunikasi dan pertukaran pengalaman. Hal ini mirip dengan club
virtual atau asosiasi.
g.
Information Broker
Sebuah informasi broker mengumpulkan
dan memberikan informasi, misalnya informasi sehubungan dengan produk, harga,
availability atau data pasar, data ekonomis, informasi teknis. Model bisnis
tradisional dan serupa adalah majalah yang menjalankan tes komputer, mobil,
barang konsumsi, restoran.
h.
Transaction Broker
Broker transaksi adalah seseorang atau
organisasi untuk mengeksekusi transaksi penjualan. Terkadang broker tersebut
digunakan untuk menyembunyikan pelanggan sebenarnya kepada supplier. Broker
transaksi adalah agen yang merupakan ahli di area tertentu dan dapat mengambil
alih bagian dari sebuah bisnis. Model bisnis tradisional yang serupa adalah
salesman.
i.
Online service provider/cloud service provider (CSP)
Penyedia layanan online menyediakan
layanan yang dapat dijalankan secara elektronik, misalnya layanan perangkat
lunak aplikasi atau layanan infrastruktur ICT seperti layanan penyimpanan atau
pencadangan. Jika organisasi ini menggunakan teknologi Cloud disebut penyedia
Layanan Cloud.
3. Kerugian dan Keuntungan E-Commerce
Dalam hal ini, E-commerce memiliki
beberapa keuntungan dan kerugian. Tapi seperti yang kita ketahui dari setiap
bidang kehidupan, "tidak ada makan siang gratis". Tentu saja, E-commerce
memiliki beberapa kelemahan seperti pada table berikut :
Tabel
10.1 Kerugian dan Keuntungan E-Commerce
Keuntungan |
||
|
Untuk
Konsumen/Pelanggan |
Bagi Penyedia
Barang/Jasa |
1. 2. 3. 4. 5. |
Jam belanja fleksibel (7 Hari ∙ 24 Jam) Tidak ada antrian menunggu Belanja dari manapun (Rumah/Kantor/dalam perjalanan, dll) Kebutuhan lainnya tidak
ada (seperti parkir di toko/mall, isi bensin kendaraan, atau biaya naik
kendaraan umum, dll) Lebih banyak kompetisi, tekanan pada harga |
1.
Layanan Pelanggan yang lebih baik dapat ditawarkan 2.
Komunikasi cepat dengan pelanggan 3.
Jangkauan Pelanggan luas 4.
Tidak ada perantara yang menggambil keuntungan (calo)
|
|
Kerugian |
|
|
Bagi
Konsumen/Pelanggan |
Bagi Penyedia
Barang/Jasa |
1. 2. 3. 4. |
Resiko Keamanan Elektronik Pencurian data (misalnya
mencuri akun atau nomor kartu kredit) Pencurian identitas
(bertindak mengatasnamakan nama kita atau identitas pengguna) Penyalahgunaan (misalnya
orang ketiga memesan barang dengan identitas kita, |
1.
Biaya logistik yang lebih tinggi (barang harus
dikirim ke lokasi pelanggan) 2.
Pelanggan tidak jelas/penipu (Barang sudah
diterima tetapi tidak diterima) 3. Kerusakan
saat pengiriman ekspedisi (penyedia barang/jasa harus mengganti bila tidak
ada asuransi |
membuat mereka dikirim dan kita harus membayarnya) 5.
Kejahatan 6.
Penyedia barang/jasa fiktif 7.
Penipuan (misalnya order dikonfirmasi, faktur harus
dibayar, tetapi barang tidak pernah dikirim) 8.
Status hukum tidak pasti (jika terjadi kesalahan,
Bisakah kita menuduh penyedia barang/jasa) |
pengiriman barang) |
E-Commerce adalah ruang yang sangat
kompetitif. Dibutuhkan jumlah modal besar, bahkan untuk mencoba bersaing dengan
e-commerce utama/lainnya. Pemain dikompetisi ini dapat membuat margin atau
pendapatan tipis yang dapat didorong terutama melalui diskon. E-commerce dapat
dianggap sebagai permainan Zero-Sum. Jadi perusahaan bersaing dengan
menciptakan pengalaman digital yang memungkinkan seseorang untuk dengan cepat
dan mudah menemukan dan membeli. Baik pada desktop, tablet, atau perangkat
seluler, perusahaan yang menang dalam e-commerce membuatnya mudah dan tanpa
gesekan untuk menemukan produk atau layanan yang diinginkan, memahami bagaimana
hal itu sesuai dengan kebutuhan, dan membelinya. Kemudian situs ini dapat
memaksa pelanggan mereka untuk kembali lagi dan lagi untuk membeli lebih banyak
di toko online. Untuk melakukannya, e-commerce perusahaan menggunakan pemasaran
dan periklanan yang erat digabungkan dengan pengalaman pengguna dengan prospek
atau gagasan pelanggan dan bekerja untuk memenuhi niat mereka. Orang datang ke
e-commerce pengalaman dengan tujuan tertentu dalam pikiran yaitu untuk
mempelajari lebih lanjut tentang produk dengan membaca informasi produk dan
ulasan sosial, untuk membandingkan harga dan promosi, dan untuk membeli produk.
Perusahaan E-Commerce terkemuka
menggunakan data dan analitik untuk bersaing dan mereka menggunakan banyak data
yang berbeda untuk melakukannya. Data dikumpulkan dan dianalisis tentang siapa
yang mengunjungi situs e-commerce, saat mereka berkunjung, Halaman apa yang mereka
lihat, dan situs atau sumber apa yang mereka berasal (atau saluran pemasaran).
Informasi lainnya juga dikumpulkan tentang perilaku pengguna, seperti interaksi
pengguna dan peristiwa di situs, data terkait produk yang dilihat, promosi yang
digunakan, halaman yang dikunjungi, waktu yang dihabiskan, query dimasukkan
dalam pencarian, dan banyak titik data lainnya, seperti urutan harga produk,
metode pengiriman yang digunakan, dan informasi pembayaran
Analisis e-commerce juga melibatkan
bekerja dengan TI dan rekayasa dalam pengembangan perangkat lunak dan internet
yang sesuai life cycle. Hal ini membutuhkan tim analisis untuk berpartisipasi
dan mungkin memimpin kegiatan teknis yang diperlukan untuk memberikan atau
mendukung analisis, seperti pengumpulan data, ekstraksi, pemuatan,
transformasi, tata kelola, keamanan, dan privasi. Bentuk life cycle yang
digunakan e-commerce.
Gambar 10.1 Life
Cycle
4. Jenis Bisnis E-Commerce
Revolusi industri sering dibandingkan
dengan evolusi masyarakat informasi dalam hal konsekuensinya. Penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi memberikan kesempatan untuk memperluas
kemampuan individu dan organisasi untuk bertindak, untuk memperkuat kontak
lintas-perbatasan, dan untuk mengembangkan masyarakat yang terbuka dengan budaya
orisinalitas dan variasi.
Perkembangan sektor produksi karena
faktor informasi kurang signifikan dibandingkan dengan perubahan pada teknologi
dan perkembangan ekonomi ke dalam bisnis elektronik
Bisnis elektronik berarti memulai,
menata, dan melaksanakan proses bisnis elektronik. Dengan kata lain, bertukar
layanan dengan bantuan jaringan komunikasi publik atau swasta, termasuk
internet dalam rangka mencapai nilai tambah. Perusahaan (bisnis), lembaga
publik (administrasi), serta pribadi (konsumen) dapat menjadi penyedia layanan
dan konsumen Jasa. Yang penting adalah bahwa hubungan bisnis elektronik
menghasilkan nilai tambah, yang dapat mengambil bentuk baik moneter atau
kontribusi tak berwujud.
Berikut adalah gambar yang menunjukkan
tiga kelompok yang paling penting dari peserta pasar, bersama dengan
kemungkinan koneksi bisnis mereka. Masing-masing peserta dapat muncul sebagai
penyedia atau konsumen layanan. Dengan demikian, sembilan hubungan bisnis dasar
berkembang secara total.
Tabel 10.2 Jenis E-Commerce
Dari tabel di atas dapat dijelaskan:
a.
Consumer to
Consumer (C2C): Transaksi barang atau jasa yang dilakukan konsumen ke
konsumen. C2C dibagi dalam 2 model yaitu marketplace dan classifed. Dalam model
marketplace, konsumen sebagai penyedia barang dan jasa membutuhkan platform
sebagai wadah transaksi/pihak ke-3. Di dalam platform tersebut, konsumen yang
bertindak sebagai penjual dapat memposting berbagai barang atau jasa yang dapat
dibeli oleh konsumen lainnya dengan cara Transaksi non tunai. Contoh Tokopedia,
Bukalapak, Shoope, dll. Untuk model classified, website/aplikasi sebagai tempat
untuk costumer sebagai penjual memposting barang atau jasa beserta infomasi
lainnya dan costumer sebagai pembeli pencari barang atau jasa. Model ini
memberikan kebebasan terhadap penjual dan pembeli untuk bertransaksi secara
langsung dengan sistem cash on delivery (COD), dan pihak website/aplikasi tidak
memfasilitasi transaksi jual beli online.
Contoh OLX dan Kaskus.
b.
Consumer to
Business (C2B): Transaksi jual beli produk atau jasa dilakukan dari
konsumen/perorangan kepada perusahaan. Contoh supir truck/mobil box menawarkan
jasa angkut dan antar barang pada aplikasi GoBox/Delivery, dan usaha/perusahaan yang membutuhkan jasa angkut
dan antar barang memesan via aplikasi tersebut dengan kesepakatan harga yang
tercantum dalam aplikasi.
c.
Consumer/Citizen
to Administrator/Government (C2A): proses transaksi elektronik yang
dilakukan individu kepada Lembaga pemerintah. Contoh pembayaran pajak, iuran
bpjs secara online.
d.
Business to
Consumer (B2C): proses transaksi yang dilakukan antara produsen barang atau
jasa langsung kepada konsumen akhir, Contoh website bro.do adalah produsen
sepatu lokal yang memproduksi sepatu dan menjualnya langsung kepada konsumen
dengan stok yang tersedia atau dengan pre-order.
e.
Business to
Business (B2B): proses transaksi online yang dilakukan antar perusahaan
atau jenis usaha barang atau jasa secara tender atau lelang. Contoh perusahaan
konveksi membutuhkan bahan baku kain, melakukan tender pengadaan bahan baku
kain melalui website eproc.id.
f.
Business to
Administration/Government (B2A): E-Commerce yang menjual produk atau jasa
kepada lembaga pemerintahan melalui sistem tender. Contoh Perusahaan A mengikuti
tender online yang diadakan pemerintah daerah DKI Jakarta melalui website
lpse.jakarta.go.id.
g.
Administration/Government
to Consumer (A2C): pemerintah membangun dan menerapkan portofolio teknologi
informasi dengan tujuan memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat.
Contoh e-Tilang adalah aplikasi yang dibuat untuk masyarakat mengetahui besaran
denda tilang sesuai dengan surat tilang yang diterima,
h.
Administration/Government
to Business (A2B): membentuk lingkungan bisnis yang kondusif secara online agar
perekonomian sebuah negara berjalan dengan semestinya. Contoh bisnis atau usaha
dapat melaporkan setoran pajaknya kepada KPP secara online melalui website
pajak.go.id.
i.
Administration/Government
to Administration/Government (A2A): kebutuhan interaksi antara satu
pemerintah dengan pemerintah lainnya setiap harinya dilakukan secara online.
Contohnya sistem online antara pemerintahan pusat dengan kedutaan di luar negri
untuk mendata warga negaranya saat di luar negri.
Sebuah toko elektronik (juga sering disebut
toko online) adalah sistem perangkat lunak berbasis yang menawarkan barang dan
jasa, menghasilkan tawaran/penawaran, menerima pesanan, dan menangani
pengiriman dan mode pembayaran.
Gambar berikut menunjukkan garis kasar
dari sebuah toko elektronik berdasarkan eSarine produk. Pada prinsipnya, setiap
toko online terdiri dari etalase dan backfront. Pelanggan online hanya memiliki
akses ke etalase dan dapat mencari informasi tentang produk dan layanan,
memesannya sesuai kebutuhan, membayar dan menerimanya. Akses ke backfront
khusus disediakan untuk operator toko. Disini produk dan layanan yang
dimasukkan ke dalam katalog produk dan berbagai prosedur yang digunakan untuk
memesan, membayar, dan pembelian yang ditetapkan. Fungsi yang paling penting
dari sebuah toko elektronik sekarang dibahas dengan menggunakan Gambar berikut
ini :
a.
Pendaftaran
pelanggan online, seorang pengunjung ke toko elektronik dapat mendaftar
dengan mengisi username/email beserta password untuk keamanan lebih biasanya
ditambahkan nomor telpon untuk verifikasi dan capcha untuk menghindari
autoboot/robot yang registrasi.
b.
Profil pelanggan
dan administrasi pelanggan, data pribadi customer dimasukkan ke dalam
database. Selain itu upaya dibuat untuk membangun profil tertentu berdasarkan
perilaku pelanggan. Dengan demikian, penawaran yang paling tepat dapat
disajikan kepada setiap pelanggan. Namun, aturan komunikasi dan informasi yang
diminta oleh pengguna harus dipertimbangkan dan dihormati.
c.
Katalog produk
dengan katalog listing, produk dan layanan direkam dalam katalog produk,
dengan atau tanpa harga yang dikutip. Tergantung pada sistem diskon yang
dipilih dan penetapan harga pelanggan individu, harga dikutip dihitung dan
ditentukan hanya ketika membuat penawaran. Produk individu diringkas dalam
kategori sehingga organisasi toko online jelas.
d.
Menawarkan dan
memesan, menggunakan komponen perangkat lunak ini, penawaran dapat
dihasilkan barang dan Jasa dapat dibeli sesuai kebutuhan. Keranjang belanja
elektronik atau keranjang belanja digunakan oleh pengguna untuk memesan barang
dan jasa yang dipilih, dan jika perlu untuk menunjukkan harga total dengan
diskon.
e.
Mode pembayaran,
jika pelanggan puas dengan urutannya dan kesepakatan harga dan pengiriman yang
terkait, maka dia dapat mengaktifkan pembelian dengan tombol order. Tergantung
pada sistem pembayaran, baik proses pembayaran dipicu (misalnya, faktur
diberikan) atau pembayaran dikreditkan secara langsung (misalnya, pembayaran
dengan kartu kredit dan Payment Gateway).
f.
Pilihan
pengiriman, jenis pengiriman biasanya ditawarkan oleh toko atau penjual,
jenis yang ditawarkan beragam pilihan waktu pengiriman, dan asuransi pada saat
pengiriman.
g.
Ukuran koneksi
pelanggan, kontak pelanggan dipertahankan setelah pembelian dengan
menawarkan informasi penting barang jual dan jasa. Langkah ini membuat kontak
pelanggan dapat melalui barang dan jasa dan meningkatkan koneksi pelanggan.
h.
Konstruksi dan
operasi, sebuah toko elektronik harus direncanakan dan dipersiapkan secara
rinci. Selain itu, keputusan penting harus dibuat. Produk dan layanan manakah
yang harus ditawarkan secara online? Apakah toko elektronik harus ditawarkan
dalam beberapa bahasa, dan jika demikian, bahasa yang lebih disukai? Apakah ada
perbedaan dalam pengaturan untuk penawaran, pembayaran, dan kesimpulan
dibandingkan.
Sistem Pembayaran
melalui E-Commerce
memerlukan suatu persyaratan yang mencangkup :
a.
Konfidensialitas untuk menjamin bahwa konsumen,
pedagang dan informasi transaksi pembayaran tetap konfidensial.
b.
Integritas dari semua data yang ditransmisikan melalui
jaringan publik seperti internet.
c.
Otentikasi dari pihak pembeli maupun pihak pedagang.
d.
Keamanan berkaitan dengan perlindungan atau jaminan
keamanan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
e.
Mekanisme privacy untuk pertukaran informasi yang
sifatnya umum maupun pertukaran data pembayaran.
f.
Divisibilitas, berkaitan dengan spesifikasi praktis
transaksi baik untuk volume besar maupun transaksi skala kecil.
g.
Interoperabilitas dari perangkat lunak, maupun jaringan
dari penerbit kartu kredit dan perbankan.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1.
Jelaskan hubungan DBMS dengan E-Commerce secara
garis besar!
2.
Profesi apa yang dibutuhkan untuk mensupport
agar E-Commerce agar dapat berjalan dengan baik!
3.
Jelaskan perbedaan antara A2C dan C2A!
4.
Pendapat anda tentang masa depan E-Commerce!
5.
Berikan contoh dan jelaskan bisnis tradisional
apa yang tidak bisa dikembangkan menjadi E-Commerce!
jawab
1. Hubungan DBMS dengan E-Commerce: DBMS (Database Management System) adalah sistem yang digunakan untuk mengelola dan menyimpan data dalam basis data. Dalam E-Commerce, DBMS memainkan peran penting dalam menyimpan informasi produk, informasi pelanggan, transaksi, dan data lainnya yang diperlukan untuk operasi bisnis online. DBMS memungkinkan akses cepat dan efisien ke data, memungkinkan transaksi online yang lancar.
2. Profesi untuk mendukung E-Commerce: Beberapa profesi yang dibutuhkan untuk mendukung E-Commerce termasuk pengembang web dan aplikasi, ahli analitik data, pakar keamanan informasi, ahli pemasaran digital, spesialis layanan pelanggan online, dan manajer operasi E-Commerce. Selain itu, diperlukan tim keamanan siber untuk melindungi data sensitif.
3. Perbedaan A2C dan C2A: A2C (Administration/Government to Consumer) adalah transaksi elektronik dari pemerintah kepada konsumen, seperti pembayaran pajak online. Sementara C2A (Consumer/Citizen to Administrator/Government) adalah transaksi dari individu kepada lembaga pemerintah, seperti pendaftaran atau pembayaran layanan publik.
4. Masa depan E-Commerce: Masa depan E-Commerce terlihat cerah dengan pertumbuhan teknologi dan aksesibilitas internet yang semakin meningkat. Inovasi seperti AI, AR/VR, dan pengalaman pengguna yang dioptimalkan akan menjadi fokus. E-Commerce juga dapat mempengaruhi lebih banyak industri tradisional.
5. Contoh bisnis tradisional yang sulit dikembangkan menjadi E-Commerce adalah bisnis jasa pribadi yang membutuhkan interaksi langsung dan pengalaman fisik, seperti salon atau spa. Meskipun ada platform pemesanan online untuk jasa-jasa ini, pengalaman pribadi dan kehadiran fisik tetap menjadi faktor kunci dalam keberhasilan bisnis ini.
D. REFERENSI
Kütz, M. (2016). Introduction to
E-Commerce Combining Business and
Information Technology. German; BOOKBOON.
Phillips, J. (2016). Ecommerce
analytics: analyze and improve the impact of your digital strategy. New Jersey;
PEARSON
Meier, A., dan Stormer, H. (2013).
eBusiness & eCommerce Managing The Digital Value Chain. Switzerland;
SPRINGER.
Hartono dan Edy, M. (2010).
Electronic Government Pemberdayaan Pemerintahan dan Potensi Desa Berbasis Web.
Jurnal Teknologi Informasi Volume 6 No.1
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta